Sabtu, 26 Februari 2011

Menuntut ilmu

Kedatangan Islam membawa gesaan menuntut, menyebar dan memuliakan ilmu. Wahyu yang pertama iaitu ayat 1-5 surah Al-'Alaq dengan jelas mewajibkan pencarian ilmu. Wahyu yang pertama yaitu ayat 1-5 surat Al-'Alaq dengan jelas mewajibkan pencarian ilmu. Oleh itu agama Islam ini dapatlah dikatakan sebagai tertegak atas dasar ilmu atau pengetahuan. Oleh itu agama Islam ini dapatlah dikatakan sebagai tertegak atas dasar ilmu atau pengetahuan. Tanpa ilmu dan pengetahuan kita tidak akan dapat mengenal Khaliq dan seterusnya tidak dapat berbakti kepadaNya. Tanpa ilmu dan pengetahuan kita tidak akan dapat mengenal Khaliq dan seterusnya tidak dapat berbakti kepada. Perkataan “ilmu” disebut kira-kira 750 kali dalam Al-Qur'an melalui berbagai bentuk (Muhammad Dawilah,1993:9). Kata "ilmu" disebut sekitar 750 kali dalam Al-Qur'an dalam berbagai bentuk (Muhammad Dawilah, 1993:9). Orang yang berilmu diberikan pujian dan dipandang mulia di sisi Islam. Orang yang berilmu diberikan pujian dan dipandang mulia di sisi Islam. Hal ini dapat kita lihat melalui banyak ayat Al-Qur'an antaranya, Hal ini dapat kita lihat dalam banyak ayat Al-Qur'an antaranya,

Firman Allah SWT yang bermaksud: Firman Allah SWT yang berarti:
“Katakanlah: Adakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu”. "Katakanlah: Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu". (Az-Zumar:9) (Az-Zumar: 9)

Firman Allah SWT maksudnya: Firman Allah SWT maksudnya:
“Allah memberikan hikmah (ilmu pengetahuan) kepada sesiapa yang dikehendakiNya dan orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan beerti ia telah diberikan kebaikan yang banyak”. "Allah memberikan hikmah (ilmu pengetahuan) kepada siapa yang dikehendaki dan orang-orang yang diberi pengetahuan berarti ia telah diberikan kebaikan yang banyak". (Al-Baqarah:269) (Al-Baqarah: 269)
Firman-Nya lagi maksudnya: Firman-Nya lagi maksudnya:
“Hanya sanya orang yang takut kepada Allah ialah orang yang berilmu”. "Hanya sanya orang yang takut kepada Allah adalah orang yang berilmu". (Al-Faatir:28) (Al-Faatir: 28)

Konsep Ilmu Konsep Ilmu

Konsep ilmu dalam Islam merujuk kepada hakikat bahawa Allah SWT sebagai pemilik mutlak ilmu. Konsep ilmu dalam Islam merujuk pada hakikat bahwa Allah SWT sebagai pemilik mutlak ilmu. Manusia hanya diberikan sedikit sahaja ilmu. Manusia hanya diberikan sedikit saja ilmu. Namun begitu ilmu yang sedikit sangat bermakna di sisi Allah jika ianya digunakan sebaik mungkin iaitu sehingga membawa kepada keimanan yang kukuh terhadap Allah serta mengikut perintah dan menjauhi laranganNya. Namun ilmu yang sedikit sangat berarti di sisi Allah jika ia digunakan sebaik mungkin yaitu sehingga membawa kepada keimanan yang kokoh terhadap Allah serta menurut perintah dan menjauhi laranganNya. Ilmu mesti dipelajari dan dikembangkan berdasarkan asas-asas tauhid dan disertakan integrasi iman, kemanfaatan ilmu, amalan yang soleh dan akhlak yang mulia (Mohd. Kamal Hassan, 1998:19). Ilmu harus dipelajari dan dikembangkan berdasarkan dasar-dasar tauhid dan disertakan integrasi iman, kemanfaatan ilmu, amalan yang saleh dan akhlak yang mulia (Mohd. Kamal Hassan, 1998:19).

Dasar ini jelas melalui wahyu pertama iaitu surah Al-'Alaq yang menyatukan antara tauhid (melalui sifat al-Khaliq mutlak) dengan ilmu (Muhammad Dawilah,1993:9). Kebijakan ini jelas dalam wahyu pertama yaitu surat Al-'Alaq yang menyatukan antara tauhid (dalam sifat al-Khaliq mutlak) dengan ilmu (Muhammad Dawilah, 1993:9). Semua pancaindera zahir dan batin yang dijadikan oleh Allah adalah bermatlamatkan pencarian ilmu yang benar. Semua pancaindera zahir dan batin yang dijadikan oleh Allah adalah bermatlamatkan pencarian ilmu yang benar. Lantaran itu manusia yang tidak menggunakan pancaindera tersebut untuk mendapatkan ilmu yang benar akan dikutuk. Karena itu manusia yang tidak menggunakan pancaindera tersebut untuk mendapatkan ilmu yang benar akan dikutuk. Hal ini jelas melalui firman Allah SWT, Hal ini jelas dalam firman Allah SWT,

"Sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka Jahannam kebanyakkan Jin dan manusia, bagi mereka ada jantung hati (tetapi) tidak mengerti dengannya, dan bagi mereka ada mata (tetapi) tidak melihat dengannya, dan bgai mereka ada telinga (tetapi) tidak mendengar dengannya. Mereka itu seperti binatang ternakan, bahkan mereka lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lengah." "Sesungguhnya Kami menjadikan untuk neraka Jahanam kebanyakan Jin dan manusia, untuk mereka ada jantung hati (tetapi) tidak mengerti dengannya, dan untuk mereka ada mata (tetapi) tidak melihat dengannya, dan bgai mereka ada telinga (tetapi) tidak mendengar dengannya. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lengah. " (Al-'Alaq:179) (Al-'Alaq: 179)

Hukum Menuntut Ilmu Hukum Menuntut Ilmu
"Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina". "Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina". (Al-Hadis) (Al-Hadis)

Kadang-kadang kita lupa untuk apa sebenarnya kita menuntut ilmu, dan kita juga lupa apa hukumnya menuntut ilmu dalam agama Islam. Kadang-kadang kita lupa untuk apa sebenarnya kita menuntut ilmu, dan kita juga lupa apa hukumnya menuntut ilmu dalam agama Islam. Dalam hal tersebut, saya ingin mengingatkan kembali untuk apa sebenarnya, dan apa hukumnya kita menuntut ilmu dalam agama Islam. Dalam hal tersebut, saya ingin mengingatkan kembali untuk apa sebenarnya, dan apa hukumnya kita menuntut ilmu dalam agama Islam. Hal tersebut ada dinyatakan di dalam buku "Ilmu Fiqih Islam" karangan Drs. Hal tersebut ada dinyatakan di dalam buku "Ilmu Fiqih Islam" karangan Drs. H. H. Moh. Moh. Rifai. Rifai.

Apabila kita memperhatikan isi Al-Qur'an dan Al-Hadis, terdapat beberapa suruhan yang mewajibkan bagi setiap muslim baik laki-laki mahupun perempuan, untuk menuntut ilmu, agar tergolong menjadi umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan dan kebodohan. Bila kita memperhatikan isi Al-Qur'an dan Al-Hadis, ada beberapa suruhan yang mewajibkan bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan, untuk menuntut ilmu, agar tergolong menjadi umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan dan kebodohan. Menuntut ilmu artinya berusaha dengan jalan menanya, melihat atau mendengar. Menuntut ilmu artinya berusaha dengan jalan menanya, melihat atau mendengar. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang bermaksud; Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang berarti;
"Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap Muslim, baik laki-kali mahupun perempuan." "Menuntut ilmu adalah fardhu bagi setiap Muslim, baik laki-kali maupun perempuan." (HR. Ibn Abdulbari) (HR. Ibn Abdulbari)

Dari hadis ini kita memperoleh pengertian bahawa Islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala kemaslahatan dan jalan kemanfaatan; menyelami hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisis segala pengalaman yang didapati oleh umat yang lalu, baik yang berhubungan dengan 'aqidah dan ibadat, serta hubungannya dengan soal-soal keduniaan dan segala keperluan hidup. Dari hadits ini kita memperoleh pengertian bahwa Islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala kemaslahatan dan jalan kemanfaatan; menyelami hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisa segala pengalaman yang didapat oleh umat yang lalu, baik yang berhubungan dengan 'aqidah dan ibadah , serta hubungannya dengan soal-soal keduniaan dan segala kebutuhan hidup.

Nabi Muhammad SAW bersabda: Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Barangsiapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barangsiapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duannya pula." "Barangsiapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barangsiapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duannya pula . " (HR. Bukhari dan Muslim) (HR. Bukhari dan Muslim)

Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar tiap-tiap muslim tidak dikategorikan sebagai terkebelakang dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam batas-batas yang diredhai Allah swt. Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar segala muslim tidak dikategorikan sebagai mundur dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam batas-batas yang diridhai Allah. Demikian pula Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu deenul Islam agar menghasilkan natijah yang sempurna, amalan yang dilakukan sesuai dan selaras dengan perintah-perintah syara'. Demikian pula Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu deenul Islam agar menghasilkan hasil yang sempurna, praktek yang dilakukan sesuai dan selaras dengan perintah-perintah syara '. Hukum wajibnya perintah menuntut ilmu itu adakalanya wajib 'ain dan adakalanya wajib kifayah. Hukum wajibnya perintah menuntut ilmu itu adakalanya wajib 'ain dan adakalanya wajib kifayah.

Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar tiap-tiap muslim tidak dikategorikan sebagai terkebelakang dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam batas-batas yang diredhai Allah swt. Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar segala muslim tidak dikategorikan sebagai mundur dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam batas-batas yang diridhai Allah. Demikian pula Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu deenul Islam agar menghasilkan natijah yang sempurna, amalan yang dilakukan sesuai dan selaras dengan perintah-perintah syara'. Demikian pula Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu deenul Islam agar menghasilkan hasil yang sempurna, praktek yang dilakukan sesuai dan selaras dengan perintah-perintah syara '. Hukum wajibnya perintah menuntut ilmu itu adakalanya wajib 'ain dan adakalanya wajib kifayah. Hukum wajibnya perintah menuntut ilmu itu adakalanya wajib 'ain dan adakalanya wajib kifayah.

Pembahagiaan Ilmu Pembahagiaan Ilmu
Syari'ah Islam menggariskan dua bahagian besar ilmu iaitu ilmu fardhu 'ain dan fardhu kifayah. Syari'ah Islam menggariskan dua bagian besar ilmu yaitu ilmu fardhu 'ain dan fardhu kifayah. Fardhu 'ain dirujuk kepada ilmu yang wajib diketahui oleh setiap orang "mukallaf" atau yang sudah diberi pertanggungjawaban dalam Islam. Fardhu 'ain dirujuk ke ilmu yang wajib diketahui oleh setiap orang "mukallaf" atau yang sudah diberi pertanggungjawaban dalam Islam. Fardhu kifayah pula ialah ilmu yang diwajibkan ke atas sebahagian umat Islam untuk menguasainya dan jika terdapat sebahagian yang sudah menguasainya maka terlepaslah kewajipan umat Islam yang lain daripada bebanan wajibnya. Fardhu kifayah pula adalah ilmu yang diwajibkan atas sebagian umat Islam untuk menguasainya dan jika ada sebagian yang sudah menguasainya maka terlepaslah kewajiban umat Islam yang lain dari beban wajibnya.

Ilmu fardhu 'ain boleh dibahgikan kepada empat bahagian iaitu ilmu yang berkaitan rukun iman, yang berkaitan dengan hukum hakam, yang berkaitan dengan perkara-perkara yang diharamkan dan yang berkaitan dengan pergaulan dan muamalah seharian (Amir A. Rahman, 1991:110-111). Ilmu fardhu 'ain dapat dibahgikan ke empat bagian yaitu ilmu yang berhubungan rukun iman, yang berhubungan dengan hukum hakam, yang berhubungan dengan hal-hal yang diharamkan dan yang berhubungan dengan pergaulan dan muamalah seharian (Amir A. Rahman, 1991:110-111) . Fardhu kifayah pula ialah bidang ilmu yang luas dan sering berjalan seiring dengan perkembangan zaman. Fardhu kifayah pula adalah bidang ilmu yang luas dan sering berjalan seiring dengan perkembangan zaman. Sebahagian umat Islam diwajibkan untuk mengetahuinya agar tidak memberikan kesan buruk kepada Islam yang mungkin menghadapi ketinggalan dalam bidang kebendaan serta terancam keselamatannya. Sebagian umat Islam diwajibkan untuk mengetahuinya agar tidak memberikan efek buruk ke Islam yang mungkin menghadapi ketinggalan dalam bidang materi dan terancam keselamatannya.

Ilmu yang wajib 'ain dipelajari oleh mukallaf iaitu yang perlu diketahui untuk meluruskan 'aqidah yang wajib dipercayai oleh seluruh muslimin; dan yang perlu diketahui untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang difardhukan atasnya, seperti shalat, puasa, zakat dan haji. Ilmu yang wajib 'ain dipelajari oleh mukallaf yaitu yang perlu diketahui untuk meluruskan' aqidah yang wajib dipercaya oleh seluruh muslimin; dan yang perlu diketahui untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang difardhukan atasnya, seperti shalat, puasa, zakat dan haji.

Di samping itu perlu dipelajari ilmu akhlak untuk mengetahui adab sopan santun yang perlu kita laksanakan dan tingkah laku yang harus kita tinggalkan. Selain itu perlu dipelajari ilmu akhlak untuk mengetahui adab sopan santun yang harus kita laksanakan dan tingkah laku yang harus kita tinggalkan. Di samping itu harus pula mengetahui kepandaian dan keterampilan yang menjadi tonggak hidupnya. Selain itu harus pula mengetahui kepandaian dan keterampilan yang menjadi tonggak hidupnya. Adapun pekerjaan-pekerjaan yang tidak dikerjakan sehari-hari maka diwajibkan mempelajarinya kalau dikehendaki akan melaksanakannya, seperti seseorang yang hendak memasuki alam rumah tannga seperti syarat-syarat dan rukun-rukunnya dan segala yang diharamkan dan dihalalkan dalam menggauli isterinya. Adapun pekerjaan-pekerjaan yang tidak dikerjakan sehari-hari maka diwajibkan mempelajarinya kalau diinginkan akan melaksanakannya, seperti seseorang yang ingin memasuki alam rumah tannga seperti persyaratan dan rukun-rukunnya dan segala yang diharamkan dan dihalalkan dalam menggauli istrinya.

Sumber Ilmu Sumber Ilmu
Kebanyakkan manusia mengagungkan akal sebagai punca ilmu yang tidak terbatas. Kebanyakan manusia mengagungkan akal sebagai sumber ilmu yang tidak terbatas. Mereka mletakkan akal sebagai pembeza utama dalam apa hal sekalipun. Mereka mletakkan akal sebagai pembeda utama dalam apa hal sekalipun. Keadaan ini menyebabkan ramai manusia yang sesat dan menyesatkan seperti yang berlaku pada zaman Greek purba yang mencari Tuhan dengan semata-mata menggunakan akal. Kondisi ini menyebabkan banyak manusia yang sesat dan menyesatkan seperti yang terjadi pada zaman Yunani kuno yang mencari Tuhan dengan semata-mata menggunakan akal. Islam meletakkan sumber ilmu yang jelas dan tersusun rapi serta terjamin kesahihan dan ketekalannya. Islam menempatkan sumber ilmu yang jelas dan tersusun rapi serta terjamin kebenaran dan ketekalannya. Al-Qur'an dan Sunnah adalah dua sumber utama ilmu dalam Islam. Al-Qur'an dan Sunnah adalah dua sumber utama ilmu dalam Islam. Kedua-duanya dirujuk sebagai sumber "wahyu". Keduanya disebut sebagai sumber "wahyu". Selepas itu barulah akal diletakkan sebagai antara sumber ilmu dan masih lagi di bawah naungan wahyu (Hassan Langgulung, 1981:28). Setelah itu barulah akal diletakkan sebagai antara sumber ilmu dan masih lagi di bawah naungan wahyu (Hassan Langgulung, 1981:28). Bertepatan dengan fakta tersebut, Mohd. Bertepatan dengan fakta tersebut, Mohd. Kamal Hassan (1988:25) menjelaskan punca ilmu dalam Islam terbahagi kepada dua iaitu Naqli atau Revealed Knowledge (Wahyu) dan 'Aqli atau Acquired Knowledge (akal). Kamal Hassan (1988:25) menjelaskan penyebab ilmu dalam Islam dibagi menjadi dua yaitu Naqli atau Revealed Knowledge (Wahyu) dan 'aqli atau diakuisisi Knowledge (akal). Firman Allah SWT maksudnya: Firman Allah SWT maksudnya:

"Sebagaimana Kami telah mengutuskan seorang Rasul kepadamu, iaitu salah seorang di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepadamu, membersihkan kamu (daripada kelakuan yang tidak baik) dan mengajarkan Kitab dan hikmah kepadamu dan lagi mengajarkan apa-apa yang belum kamu ketahui." "Sebagaimana kami telah mengutus seorang Rasul kepadamu, yaitu salah seorang di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepadamu, membersihkan kamu (dari kelakuan yang tidak baik) dan mengajarkan Kitab dan hikmah kepadamu dan lagi mengajarkan apa-apa yang belum kamu ketahui." (Al-Baqarah:151) (Al-Baqarah: 151)

Objektif Ilmu Tujuan Ilmu
Tujuan menuntut ilmu bukanlah bermatlamat ilmu semata-mata tetapi ia merupakan wasilah (jalan) untuk memahami dan menguasainya bagi melaksanakan ubudiyyah kepada Allah SWT Tujuan menuntut ilmu juga adalah untuk melaksanakan petunjuk Allah SWT sebab itulah menuntut ilmu adalah fardhu bagi setiap muslim, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang bermaksud; Tujuan menuntut ilmu bukanlah tujuan ilmu semata-mata tetapi ia adalah wasilah (jalan) untuk memahami dan menguasainya untuk melaksanakan ubudiyyah kepada Allah SWT Tujuan menuntut ilmu juga adalah untuk melaksanakan petunjuk Allah SWT sebab itulah menuntut ilmu adalah fardhu bagi setiap muslim, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berarti;

"Menuntut ilmu adalah fardhu bagi setiap muslimin dan muslimat". "Menuntut ilmu adalah fardhu bagi setiap muslimin dan muslimat".

Antara lain tujuan menuntut ilmu ialah untuk membina kekuatan ummah Islam dan untuk mencari kemaslahatan masyarakat manusia. Antara lain tujuan menuntut ilmu adalah untuk membangun kekuatan ummah Islam dan untuk mencari kemaslahatan masyarakat manusia. Membina kekuatan umat merupakan salah satu tanggungjawab para penuntut kerana merekalah bakal pemimpin di masa depan. Membangun kekuatan umat merupakan salah satu tanggung jawab para mahasiswa karena mereka bakal pemimpin di masa depan. Oleh yang demikian, kemaslahatan ummah banyak bergantung kepada pemimpin dan kepimpinannya. Dengan demikian, kemaslahatan ummah banyak tergantung pada pemimpin dan kepemimpinannya.

Antara lain tujuan menuntut ilmu ialah untuk membina kekuatan ummah Islam dan untuk mencari kemaslahatan masyarakat manusia. Antara lain tujuan menuntut ilmu adalah untuk membangun kekuatan ummah Islam dan untuk mencari kemaslahatan masyarakat manusia. Membina kekuatan umat merupakan salah satu tanggungjawab para penuntut kerana merekalah bakal pemimpin di masa depan. Membangun kekuatan umat merupakan salah satu tanggung jawab para mahasiswa karena mereka bakal pemimpin di masa depan. Oleh yang demikian, kemaslahatan ummah banyak bergantung kepada pemimpin dan kepimpinannya. Dengan demikian, kemaslahatan ummah banyak tergantung pada pemimpin dan kepemimpinannya.

Moga-moga dengan tujuan yang suci dan bersih ini dapat melahirkan para ilmuan yang membangunkan muka bumi ini menurut apa yang telah digariskan oleh Allah SWT Ini bermakna menuntut ilmu di dalam Islam bukanlah sekadar mencari habuan dunia, wang ringgit dan harta benda akan tetapi ianya merupakan suatu usaha untuk melengkapkan diri sebagai hamba Allah dan khalifah Allah SWT di muka bumi ini . Moga-moga dengan tujuan yang suci dan bersih ini dapat melahirkan para ilmuwan yang mengembangkan muka bumi ini menurut apa yang telah digariskan oleh Allah SWT Artinya menuntut ilmu di dalam Islam bukanlah sekedar mencari habuan dunia, uang dan harta benda akan tetapi merupakan suatu usaha untuk melengkapi diri sebagai hamba Allah dan khalifah Allah SWT di muka bumi ini. Para ilmuan Islam mestilah memahami bahawa mereka wajib memainkan peranan untuk menegakkan kebenaran, keadilan dan keamanan sejagat iaitu dengan cara mengembalikan sistem Islam memerintah alam ini. Para ilmuan Islam harus memahami bahwa mereka wajib berperan untuk menegakkan kebenaran, keadilan dan keamanan global yaitu dengan cara mengembalikan sistem Islam memerintah alam ini. Para ilmuan Islam juga perlu berusaha sedaya upaya mungkin menjadikan diri mereka sebagai pekerja Islam dan penda'wah ke arah melahirkan ummah Islam yang iltizam dengan Islam dalam segenap aspek kehidupan. Para ilmuwan Islam juga perlu berusaha sedaya upaya mungkin menjadikan diri mereka sebagai buruh Islam dan penda'wah ke arah melahirkan ummah Islam yang komitmen dengan Islam dalam segenap aspek kehidupan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an yang bermaksud; Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an yang berarti;

"Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya.." "Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan .." (Al-Baqarah:208) (Al-Baqarah: 208)

Para ilmuan Islam juga sama sekali tidak boleh lupa bahawasanya antara tugas seorang muslim itu ialah menegakkan yang ma'ruf iaitu mengajak manusia menegakkan dan mendaulatkan ajaran Allah SWT dan mencegah kemungkaran iaitu melarang manusia dari melakukan larangan Allah SWT dari sekecil-kecil perkara sehinggalah sebesar-besar perkara. Para ilmuwan Islam juga sama sekali tidak bisa lupa bahwa antara tugas seorang muslim itu adalah menegakkan yang ma'ruf yaitu mengajak manusia menegakkan dan mendaulatkan ajaran Allah SWT dan mencegah kemungkaran yaitu melarang manusia dari melakukan larangan Allah SWT dari sekecil-kecil perkara hingga sebesar-besar hal.

Sabba Rasulullah SAW yang bermaksud; Sabba Rasulullah SAW yang berarti;

"Sesiapa yang melihat kemungkaran hendaklah ia cegah dengan tangannya (kuasa), sekiranya tidak mampu cegahlah ia dengan lisan seandainya tidak mampu juga; cegahlah ia dengan hati itu yang paling lemah imannya." "Barangsiapa yang melihat kemungkaran hendaklah ia cegah dengan tangannya (kekuasaan), jika tidak mampu cegahlah ia dengan lisan seandainya tidak mampu juga; cegahlah ia dengan hati itu yang paling lemah imannya."

Sehubungan dengan itu Allah SWT berfirman yang bermaksud; Sehubungan dengan itu Allah SWT berfirman;
" Wahai rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan kepada kamu dari Rabb kamu. Dan jika kamu tidak mengerjakannya maka tidaklah kamu menyampaikan risalahNya. Allah memelihara kamu daripada manusia, sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir". "Wahai rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb kamu. Dan jika kamu tidak mengerjakannya maka tidak kamu menyampaikan risalahnya. Allah memelihara kamu dari manusia, sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir". (Al-Maidah:67) (Al-Maidah: 67)

Sehubungan dengan itu Allah SWT berfirman yang bermaksud; Sehubungan dengan itu Allah SWT berfirman;
Diperintah oleh agama, sungguh tidak disangkal lagi, bahawa mengajar adalah suatu pekerjaan yang seutama-utamanya. Diperintah oleh agama, sungguh tidak disangkal lagi, bahwa mengajar adalah suatu pekerjaan yang seutama-utamanya. Nabi diutus ke dunia inipun dengan tugas mengajar, sebagaimana sabdanya; Nabi diutus ke dunia inipun dengan tugas mengajar, sebagaimana sabdanya;
" Aku diutus ini, untuk menjadi pengajar." "Aku diutus ini, untuk menjadi pengajar." (HR.Baihaqi) (HR.Baihaqi)

Sekiranya Allah tidak membangkitkan Rasul untuk menjadi guru manusia, guru dunia, tentulah manusia tinggal dalam kebodohan sepanjang masa. Jika Allah tidak membangkitkan Rasul untuk menjadi guru manusia, guru dunia, tentulah manusia tinggal dalam kebodohan sepanjang masa. Walaupun akal dan otak manusia mungkin menghasilkan berbagai ilmu pengetahuan, namun masih ada juga hal-hal yang tidak dapat dijangkaunya, iaitu hal-hal yang di luar akal manusia. Walaupun akal dan otak manusia mungkin menghasilkan berbagai ilmu pengetahuan, namun masih ada juga hal-hal yang tidak dapat dijangkaunya, yaitu hal-hal yang di luar akal manusia. Untuk itulah Rasul Allah dibangkitkan di dunia ini. Untuk itulah Rasul Allah dibangkitkan di dunia ini. Mengingat pentingnya penyebaran ilmu pengetahuan kepada manusia/masyarakat secara luas agar mereka tidak dalam kebodohon dan kegelapan, maka diperlukan kesedaran bagi para mualim, guru dan ulama, untuk beriringan tangan menuntun mereka menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Mengingat pentingnya penyebaran ilmu pengetahuan kepada manusia / masyarakat secara luas agar mereka tidak dalam kebodohon dan kegelapan, maka diperlukan kesadaran bagi para Mualim, guru dan ulama, untuk beriringan tangan menuntun mereka menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Bagi para guru dan ulama yang suka menyembunyikan ilmunya, mereka mendapat ancaman, sebagaimana sabda Nabi SAW; Bagi para guru dan ulama yang suka menyembunyikan ilmunya, mereka mendapat ancaman, sebagaimana sabda Nabi SAW;
"Barangsiapa ditanya tentang sesuatu ilmu, kemudian menyembunyikan (tidak mahu memberikan jawapannya), maka Allah akan mengekangkan (mulutnya), kelak di hari kiamat dengan kekangan (kendali) dari api neraka." "Barangsiapa ditanya tentang sesuatu ilmu, kemudian menyembunyikan (tidak mau memberikan jawabannya), maka Allah akan mengekangkan (mulutnya), kelak di hari kiamat dengan kekangan (kendali) dari api neraka." (HR Ahmad) (HR Ahmad)

Marilah kita menuntut ilmu pengetahuan sesempat mungkin dengan tidak ada hentinya tanpa menguzurkan diri sampai ke liang kubur, dengan ikhlas dan tekad mengamalkan dan menyumbangkannya kepada masyarakat, agar kita semua dapat mengenyam hasil dan buahnya di akhirat nanti. Marilah kita menuntut ilmu pengetahuan sesempat mungkin dengan tidak ada hentinya tanpa menguzurkan diri sampai ke liang kubur, dengan ikhlas dan tekad mengamalkan dan menyumbangkannya ke masyarakat, agar kita semua dapat mengenyam hasil dan buahnya di akhirat nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com